Arti Zat Pelarut
Pelarut atau solvent adalah zat yang melarutkan zat terlarut
dalam suatu larutan. Meski umumnya pelarut berupa zat cair, pelarut juga dapat
berupa zat padat, gas, atau supercritical fluid. Solvent berasal dari Bahasa
laris “solvo” yang berarti membuka atau melonggarkan.
Dalam suatu larutan, zat yang komposisinya paling banyak adalah zat pelarut. Misalnya dalam air laut, zat yang paling besar komposisinya adalah air, maka air adalah pelarutnya. Contoh lain dalam udara, zat yang paling besar komposisinya adalah nitrogen, maka nitrogen adalah pelarutnya.
Tipe-tipe pelarut berdasarkan polaritas
1. Pelarut polar
Air adalah pelarut yang paling umum, dan
dapat melarutkan hampir semua zat terlarut. Karena molekul air memiliki
polasritas yang tinggi. Susunan ion dalam molekul pelarut, membuat terbentuknya
muatan positif dan negative, sehingga tertarik dengan muatan positif dan negative
dari zat terlarutnya. Jika gaya tarik antar ion kuat, maka molekul dari zat
terlarut akan putus. Saat molekul-molekul zat terlarut terdistribusi sempurna
dengan molekul-molekul pelarut, maka bisa dikatakan “terlarut sempurna”.
Contoh pelarut polar lainnya adalah methanol,
etanol, dan asam asetat
![]() |
NaCl terlarut dalam air |
2. Pelarut non polar
Zat terlarut non polar hanya terlarut di
pelarut non polar. Misalnya lemak dan minyak yang bersifat non polar tidak akan
terlarut dalam air yang bersifat polar. Jika dicampur, maka mereka akan membentuk
emulsi, bukan larutan.
Dalam pelarut non-polar, elektron cenderung
mengelompok di satu sisi molekul dan menarik jenis molekul besar non-polar yang
sama dari zat terlaur. Contoh pelarut non polar adalah karbon tetraklorida dan benzene
Tipe-tipe pelarut berdasarkan komposisi kimianya
1. Pelarut organic
Pelarut organic adalah pelarut yang mengandung karbon dan oksigen. Contohnya alcohol dan glikol eter
2. Pelarut anorganik
Pelarut organic adalah pelarut yang tidak
mengaduk karbon. Contohnya air dan amonia